Berita

Simulasi
Investasi

CIO Commentary: Menakar Peluang Investasi Satu Tahun Ke Depan

CIO Commentary: Menakar Peluang Investasi Satu Tahun Ke Depan

Pada saat artikel ini ditulis (23 Des 2022), IHSG telah terkoreksi cukup dalam sebesar -3.6% sejak akhir Nov 2022. Dan banyak pertanyaan apakah Santa Claus rally masih akan terjadi di tahun 2022 ini. Pertanyaan kedua yang sering ditanyakan juga adalah apakah January effect akan terjadi di awal tahun 2023 bila Santa Claus rally tidak terjadi di bulan Desember 2022 ini. Berdasarkan data historikal, kemungkinan rally itu masih ada, tapi kami ingin menempatkan semuanya dalam perspektif investasi yang lebih panjang dalam satu tahun ke depan, tidak hanya dalam rentang mingguan atau satu bulan ke depan saja. Kami akan jelaskan faktor-faktor fundamental yang mendukung pasar modal Indonesia.

Pertama, kami melihat bahwa walaupun angka GDP growth Indonesia akan menurun ke sekitar 5% di tahun 2023 (dari sekitar 5.2% di tahun 2022), kisaran angka GDP growth 5% tersebut masih cukup baik dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Kedua, ada wacana pemerintah untuk mencabut PPKM di awal tahun 2023 bila kasus covid terkendali setelah Nataru. Hal ini akan menjadi katalis positif untuk pertumbuhan konsumsi domestik karena aktivitas ekonomi akan meningkat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik sepanjang 2023. Ketiga, pemerintah akan memberlakukan larangan ekspor bijih mentah bauksit mulai pertengahan tahun depan untuk meningkatkan pemrosesan sumber daya mineral (mineral downstreaming) di dalam negeri.  Hal ini akan positif untuk neraca berjalan Indonesia ke depannya seperti telah terlihat dari efek positif kebijakan pemerintah untuk mineral downstreaming bijih nickel. Keempat, mengacu pada Figure 1, IHSG telah berada pada level yang menarik pada -1 standard deviation dalam valuasi P/E Band. Kecuali pada tahun 2020 ketika covid meledak dimana valuasi P/E band IHSG terjerumus ke -2 standard deviation, pada umumnya IHSG kembali rebound setelah menyentuh -1 standard deviation. Kelima, didukung oleh tanda-tanda inflasi dalam negeri yang terkendali dan menurun ke depannya, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan hanya sebesar 25 bps pada 23 Des (setelah sebelumnya menaikkan 50 bps dalam setiap bulan sebelumnya di bulan Sep, Okt, dan Nov 2022). Hal ini menandakan bahwa BI rate hike cycle telah memasuki tahap-tahap akhir. Keenam, global investor juga melihat bahwa the Fed Rate akan mencapai puncaknya sekitar 5% pada bulan Juni 2023.

Market Consensus

Berdasarkan keenam faktor fundamental di atas ini, kami melihat bahwa kesempatan untuk berinvestasi secara berkala dan rutin pada asset class saham masih menarik berdasarkan valuasi IHSG yang rendah pada saat ini untuk jangka satu depan ke depan. Begitu juga untuk asset class obligasi, kami juga melihat kesempatan yang menarik seiring BI dan the Fed semakin mendekati akhir dari rate-hike cycle di pertengahan tahun 2023. Faktor-faktor yang akan menjadi sumber volatilitas market dan perlu disesuaikan dengan risk-profile masing-masing investor antara lain adalah: a) varian baru covid dan b) ketidakpastian jangka pendek seiring Indonesia memasuki tahun persiapan pemilu di Feb 2024.

 

Disclaimer:

Publikasi ini bukan merupakan suatu bentuk tawaran untuk menjual atau membeli efek atau derivatifnya yang termuat dalam publikasi ini. Isi dari publikasi ini bukan merupakan nasehat investasi kepada pihak manapun. Rekomendasi yang termuat dalam publikasi ini belum tentu sesuai untuk setiap calon investor. Meskipun seluruh informasi yang termuat dalam publikasi ini diperoleh dari sumber yang kami percaya, namun kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapannya. Pendapat dan rekomendasi yang termuat dalam publikasi ini berlaku terbatas pada tanggal pembuatan dan setiap saat dapat berubah dan diubah oleh PT Danareksa Investment Management (“DIM”) tanpa pemberitahuan sebelumya. DIM tidak berkewajiban memperbaharui atau menambahi informasi yang termuat dalam publikasi ini. Publikasi ini ditujukan sebagai informasi dan tidak bertujuan untuk membentuk suatu keputusan investasi. Investor harus menetapkan sendiri setiap karyawan dan afiliasinya tidak bertanggung jawab terhadap setiap keputusan investasi yang diambil oleh investor

 

 

27 Desember 2022
Simulasi
Investasi
DISCLAIMER COPYRIGHT 2012 Danareksa All Rights RESERVED|
PT Danareksa Investment Management Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan | DISCLAIMER