GDP Indonesia Kuartal II - 2016 Capai 5,18%.
GDP Indonesia Kuartal II/2016 Capai 5,18%. Didorong Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga dan Belanja Pemerintah.
Pada tanggal 8 Agustus 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Growth Domestic Product (GDP) Indonesia sepanjang kuartal II/2016 mencapai 5,18% YoY. Pencapaian tersebut melebihi ekspektasi pasar sebesar 5 % dan merupakan nilai tertinggi sejak kuartal IV/2013 (5,58% YoY). Konsumsi Rumah Tangga dan belanja pemerintah.
Konsumsi Rumah Tangga -yang memberikan kontribusi sebesar 52% terhadap GDP- tumbuh sebesar 5.04% vs 4.92% di 1Q-16. Peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga tersebut terutama terjadi pada kelompok hotel dan restoran, transportasi dan komunikasi serta perumahan dan perlengkapan rumah tangga. Di sisi lain, belanja pemerintah tumbuh sebesar 6.28% yoy vs 2.94% di 1Q16. Pengeluaran pemerintah tersebut sangat berperan dalam pembangunan infrastruktur yang didukung oleh masuknya PMA maupun PMDN, serta peningkatan usaha UKM.
Data GDP yang melebihi ekspetasi tersebut, direspon positif oleh pelaku pasar. IHSG pada minggu lalu ditutup menguat 3.92%WoW ke level 5,420. Seluruh sektor mengalami kenaikan. Sektor industri dasar dan keuangan merupakan sektor yang mengalami kenaikan paling tinggi, yaitu masing-masing sebesar 7.27% dan 6.06% WoW.
Respon positif juga dirasakan pasar obligasi. Hal ini terlihat dari penurunan yield SUN di semua tenor. Yield benchmark SUN 5 tahun (FR0053), 10 tahun (FR0056), 15 (FR0073), 20 (FR0072) bergerak turun ke level 6.63%, 6.84%, 7.19%, dan 7.28%.
Danareksa Research Institute (“DRI”) memperkirakan untuk tahun 2016 dan 2017 pertumbuhan ekonomi kita akan lebih pesat menjadi 5.15% dan 5.56% yang terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah (dalam bidang infrastruktur) serta investasi. Dengan laju inflasi diproyeksikan tetap terkendali dalam kisaran yang ditargetkan oleh Bank Indonesia 4+1%, maka suku bunga 7-day (reverse) repo diproyeksikan akan turun masing-masing ke 4.75% dan 4.25% pada akhir tahun 2016 dan 2017.
Berdasarkan proyeksi DRI tersebut diatas, ditambah dengan adanya potensi aliran dana yang masuk ke pasar modal Indonesia dengan adanya tax amnesty dan upgrade rating dari S&P, view kami terhadap pasar saham Indonesia sangat positif.
Danareksa Mawar Konsumer 10 : Reksa Dana dengan Strategi Investasi yang Relevan dengan Kekuatan Konsumsi Indonesia.
Melihat outlook pertumbuhan ekonomi yang cukup optimis di masa mendatang, terbuka peluang pertumbuhan saham-saham yang terkait dengan sektor konsumsi dan infrastruktur sebagai penggerak ekonomi negara. Danareksa Mawar Konsumer 10 memiliki strategi investasi yang memfokuskan pada saham-saham di sektor konsumsi beserta consumption-related yang merupakan sektor terbesar dan growth driver dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti sektor infrastruktur, keuangan, industri dasar dan aneka industri. Danareksa Mawar Konsumer 10 juga dapat berinvestasi pada saham-saham di sektor lainnya, dengan komposisi sebagai berikut :
Dengan penerapan strategi investasi yang relevan dengan kekuatan konsumsi Indonesia, membuat DANAREKSA MAWAR KONSUMER 10 memberikan kinerja yang outperform dibandingkan benchmark (IHSG) dalam jangka panjang.
Dari grafik di atas terlihat bahwa kinerja Danareksa Mawar Konsumer 10 sejak peluncuran sampai dengan tanggal 11 Agustus 2016, outperform terhadap kinerja IHSG maupun kinerja infovesta equity fund Index. Danareksa Mawar Konsumer 10 membukukan kinerja sebesar 82.5 %, sementara IHSG 58.6% dan infovesta equity fund Index 49.1 %.
Kinerja tersebut membuktikan bahwa Danareksa Mawar Konsumer 10 merupakan Reksa Dana yang mencerminkan kekuatan konsumsi Indonesia.
Happy Investing… REKSA DANA… YA DANAREKSA.